II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Fungsi atau Peran Guru
Ngalim Purwanto (1980:169) menegaskan
fungsi atau peran guru adalah terciptanya serangkaian tingkah laku yang saling
berkaitan yang dilakukan dalam situasi tertentu serta berhubungan dengan
kemajuan perubahan tingkah laku dan perkembangan siswa yang menjadi tujuannya.
Guru sekolah yang tugas pekerjaannya kecuali mengajar, memberikan macam- macam
ilmu pengetahuan dan ketrampilan kepada anak- anak juga mendidik. Pekerjaan sebagai
guru adalah pekerjaan yang luhur dan mulia baik ditinjau dari sudut masyarakat
dan Negara ataupun ditinjau dari sudut keagamaan. Guru sebagai pendidik adalah
seseorang yang berjasa besar terhadap masyarakat dan Negara sehingga tidak
salah pepatah mengatakan bahwa guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa.
Prey Katz menggambarkan peran guru
sebagai komunikator, sahabat yang dapat memberikan nasehat- nasehat, motivator,
sebgai pemberi inspirasi dan dorongan, pembimbing dalam pengembangan sikap dan
tingkah laku serta nilai- nilai, orang yang menguasai bahan yang diajarkan. [1]
Dari beberapa definisi diatas dapat
diambil kesimpulan bahwa guru bukan hanya sekedar pemberi ilmu pengetahuan
kepada murid- muridnyadidepan kelas tetapi merupakan seorang tenaga
professional yang dapat menjadikan murid mampu merencanakan menganalisa dan
mengumpulkan masalah yang dihadapi. Guru juga harus mampu melihat serta
memperhatikan apakah para siswa benar- benar berminat terhadap apa yang telah
diberikan/digunakannya dalam menyampaikan pelajaran. Seorang guru juga harus bias
melihat pakah minat itu benar- benar ada pada siswa saat mengikuti pelajaran yang
disampaikannya untuk berhasilnya semua itu tentu sangat terkait dengan merode
pembelajaran yang diterapkan oleh seorang guru dalam menyampaikan pelajaran.
B.
Fungsi
atau Peran Guru di dalam Kelas
Ketika ilmu
pengetahuan masih terbatas, ketika penemuan hasil-hasil teknologi belum
berkembang hebat seperti sekarang ini, maka fungsi utama guru di sekolah adalah
menyampaikan ilmu pengetahuan sebagai warisan kebudayaan masa lalu yang
dianggap berguna sehingga harus dilestarikan. Fungsi guru sebagai pendidik di
dalam kelas sangatlah banyak, diantaranya :[2]
1.
Pendidik
Guru adalah
pendidik yang menjadi tokoh, penelitian dan identifikasi bagi para peserta
didik dan lingkungannya. Oleh karena itu guru harus mempunyai standart kualitas
pribadi tertentu yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Guru
harus memahami nilai-nilai, norma moral
dan sosial, serta berusa berperilaku dan berbuat sesuai dengan nilai dan
norma tersebut. Guru juga harus bertanggung jawab atas tindakannya dalam proses
pembelajaran disekolah sebagai pendidik, guru juga harus berani mangambil
keputusan secara mandiri berkaitan dengan pembelajaran dan pembentukan
kompetensi dan bertindak sesuai dangan kondisi peserta didik dan lingkungan.
2.
Pengajar
Maksudnya guru
harus membatu peserta didik yang sedang berkembang untuk mempelajari sesuatu
yang belum diketahuinya, membentuk kompetensi dan memahami materi standart yang
dipelajari.
3.
Pembimbing
Membimbing
dalam hal ini dapat dikatakan sebagai kegiatan menuntun anak didik dalam
perkembanganya dengan jelas dmemberikan langkah dan arah yang sesuai dengan
tujuan pendidikan. Peranan ini harus lebih dipentingkan, karena kehadiran guru
di sekolah adalah untuk membimbing anak didituntut menjadi dewasa susila yang
cakap. Tanpa
bimbingan, anak didik akan mengalami kesulitan dalam menghadapi perkembangan
dirinya. Kekurangmampuan anak didik menyebabkan lebih banyak tergantung pada bantuan
guru. Tetapi semakin dewasa, ketergantungan anak didik semakin berkurang, jadi
bagaimanapun juga bimbingan dari guru sangat diperlukan pada saat anak didik
belum mampu berdiri sendiri (mandiri).
4.
Pelatih
Proses
pendidikan dan pembelajaran memerlukan latihan keterampilan baik intelektual
maupun motorik, sehingga menuntut guru untuk bertindak sebagai pelatih. Karena
tanpa latihan seorang peserta didik tidak akan mampu menunjukkan penguasaan
kompetensi dasar, tidak akan mahir dalam berbagai keterampilan yang
dikembangkan sesuai dengan materi standart, juga harus mampu memperhatikan
perbedaan individu siswa.
5.
Penasehat
Guru adalah
sebagai penasehat bagi peserta didik, bahkan bagi orang tua, meskipun mereka
tidak memiliki latihan khusus sebagai penasehat. Agar guru menyadari fungsinya
sebagai penasehat, maka ia harus memahami psikologi kepribadian dan mental,
akan menolong guru untuk menjalankan fungsinya sebagai penasehat.
6.
Pengelola
kelas
Sebagai
pengelola kelas,guru hendaknya dapat mengelola kelas dengan baik, karena kelas
adalah tempat berhimpun semua anak didik dan guru dalam rangka menerima bahan
pelajaran dari guru. Kelas yang dikelola dengan baik akan
menunjang jalannya interaksi edukatif. Sebaliknya kelas yang tidak dikelola
dengan baik akan menghambat kegiatan pengajaran.
7.
Demonstrator
Melalui
perannya sebagai demonstrator, guru hendaknya senantiasa menguasai bahan atau
materi pelajaran yang akan diajarkannya serta, senantiasa mengembangkannya
dalam arti meningkatkan kemampuannya dalam hal ilmu yang dimilikinya karena hal
ini sangat menentukan hasil belajar yang dicapai oleh siswanya. Untuk bahan
pelajaran yang sukar dipahami anak didik, guru harus berusaha dengan
membantunya, dengan cara memperagakan apa yang diajarkan, sehingga apa yang
guru inginkan sejalan dengan pemahaman anak didik.[3]
8.
Korektor
Sebagai korektor, guru harus bisa
membedakan mana nilai yang baik dan mana yang buruk. Kedua nilai ini harus
dipahami dalam kehidupan masyarakat. Kedua nilai ini mungkin telah anak didik
miliki dan mungkin telah mempengaruhinya, sebelum anak didik masuk sekolah.
Karena latar belakang kehidupan anak didik yang berbeda. Semua nilai yang baik
harus guru pertahankan dan semua nilai buruk harus disingkirkan dari jiwa anak didik.
Bila guru membiarkannya, berarti guru telah mengabaikan peranannya sebagai
korektor, yang menilai dan mengoreksi semua sikap, tingkah laku, dan perbuatan
anak didik.[4]
9. Inspirator
Sebagai inspirator, guru harus dapat
memberikan ilham yang baik bagi kemajuan belajar anak didik. Persoalan belajar
adalah masalah utama anak didik. Guru harus dapat memberikan petunjuk (ilham)
bagaimana cara belajar yang baik. Petunjuk itu tidak mesti harus bertolak dari
sejumlah teori-teori belajar yang baik. Yang penting bukan teorinya, tapi
bagaimana melepaskan masalah yang dihadapi oleh anak didik.
10. Informator
Sebagai informator, guru harus dapat
memberikan informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, selain
sejumlah bahan pelajaran untuk setiap mata pelajaran yang telah diprogramkan
dalam kurikulum. Informasi yang baik dan efektif diperlukan dari guru.
Kesalahan informasi adalah racun bagi anak didik. Untuk menjadi informator yang
baik dan efektif, penguasaan bahasalah sebagai kuncinya, ditopang dengan
penguasaan bahan yang akan diberikan anak didik. Informator yang baik adalah guru yang mengerti kebutuhan
anak didik dan mengabdi untuk anak didik.
11. Organisator
Sebagai organisator, adalah sisi lain
dari peranan yang diperlukan dari guru. Dalam bidang ini guru memiliki kegiatan
pengelolaan kegiatan akademik, menyusun tata tertib sekolah, menyusun kalender
akademik, dan sebagainya. Semuanya diorganisasikan, sehingga dapat mencapai
efektivitas dan efisiensi dalam belajar pada diri anak didik.
12. Motivator
Sebagai motivator, guru hendaknya dapat
mendorong anak didik agar bergairah dan active belajar. Dalam upaya memberikan
motivasi, guru dapat menganalisis motif-motif yang melatarbelakangi anak didik
malas belajar dan menurun prestasinya di sekolah. Motivasi dilakukan dengan
cara memperhatikan kebutuhan anak didik.
13. Inisiator
Guru harus dapat menjadi pencetus
ide-ide kemajuan dalam pendidikan pengajaran. Proses pembelajaran sekarang ini
harus diperbaiki sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi dibidang
pendidikan. Bukan mengikuti terus tanpa pencetus ide-ide inovasi bagi kemajuan
pendidikan dan pengajaran.
14. Fasilitator
Sebagai fasilitator, guru hendaknya
mampu mengusahakan sumber belajar yang berguna serta dapat menunjang pencapaian
tujuan dan proses belajar mengajar, baik yang berupa nara sumber, buku teks, majalah,
ataupun surat kabar.
15. Innovator
Yaitu guru
menterjemahkan pengalamannya yang telah lalu kedalam kehidupan yang bermakna
bagi peserta didik. Dalam hal ini terdapat jurang yang luas terhadap generasi
satu ke generasi yang lain. Tugas guru adalah menterjemahkan kebijakan dan
pengalaman berharga kedalam istilah atau bahasa modernyang akan diterima oleh
peserta didik. Oleh karena itu, sebagai jembatan antara generasi tua dan
generasi muda, yang juga sebagai penerjemah pengalaman, guru harus menjadi
pribadi yang terdidik.
16. Mediator
Sebagai mediator guru haruas memiliki
pengetahuan dan pemahaman yang yang cukup tentang media pendidikan dalam
bebagai bentuk dan jenisnya, baik media non materialmaupun materil. Media
berfungsi sebagai alatkomunikasi guna mengaktifkan proses interaksi edukatif.
Keterampilan menggunakan semua media itu diharapkan dari guru yang disesuaikan
dengan pencapaian tujuan pengajaran.
17. Evaluator
Sebagai evaluator, guru dituntut untuk
menjadi seorang evaluator yang baik dan jujur, dengan memberikan penilaian yang
menyentuh aspek kepribadian anak didik dan aspek penilaian jawaban anak didik
ketika tes. Anak didik yang berprestasi baik, belum tentu memiliki kepribadian
yang baik. Jadi penilaian itu pada hakekatnya diarahkan pada perubahan
kepribadian anak didik agar menjadi manusia susila yang cakap. Sebagai
evaluator guru tidak hanya menilai produk (hasil pengaaran), tetapi juga
menilai proses (jalannya pengajaran). Maka dari kedua kegiatan ini, akan
mendapatkan umpan balik.
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ngalim
Purwanto (1980:169) menegaskan fungsi atau peran guru adalah terciptanya
serangkaian tingkah laku yang saling berkaitan yang dilakukan dalam situasi
tertentu serta berhubungan dengan kemajuan perubahan tingkah laku dan
perkembangan siswa yang menjadi tujuannya.
Fungsi
guru di dalam kelas merupakan peranan guru yang harus dilakukan didalam kelas.
Perkembangan baru terhadap pandangan belajar mengajar membawa konsekuensi
kepada guru untuk meningkatkan peranan dan kompetensinya karena proses belajar
mengajar dan hasil belajar siswa sebagian besar ditentukan oleh peranan dan
kompetensi guru. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan
belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil
belajar siswa berada pada tingkat optimal.
Fungsi guru di
dalam kelas diantaranya: sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pelatih,
penasehat, pengelola kelas, demonstrator, korektor, inspirator, informator,
organisator, motifator, inisiator, fasiitator, innovator, mediator, evaluator.
DAFTAR
PUSTAKA
.
Djamarah,
Syaiful Bahri. 2000. Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sanjaya,
Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Usman,
Uzer. 2002. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2154729-pengertian-peran-guru/#ixzz1uEomwxfv.
Diakses tanggal 27 April 2012.
[1]http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2154729-pengertian-peran-guru/#ixzz1uEomwxfv.
Diakses tanggal 27 April 2012
[2] Wina Sanjaya. Strategi Pembelajaran. (Jakarta: Kencana, 2008).
Cet.ke-4. Hal.21
[3] User Usman. Menjadi guru Profesional. (Bandung: Remaja Rosdakarya.
2002). Cet.ke-14.hlm:9.
[4] Syaiful Bahri Djamarah. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi
Edukatif. (Jakarta: Rineka Cipta. 2000) hal. 43.
2 Tanggapan:
berjuanglah..untuk cinta sejati,,,anda
cinta yang mana ffit,,,
Posting Komentar
Mohon Di Isi