Sudah biasa rasanya kita melihat perwujudan dari kasih sayang selalu membuahkan kebahagiaan dan ketentraman batiniah, namun kali ini saya ingin mengurai sedikit tentang tsamroh dari kasih sayang hingga seakan membuat hati kita porak-poranda dan merasa terdholimi karenanya.
Tulisan ini terinspirasi dari kisah nyata yang saya adopsi dari pengalaman pribadi dan pengalaman dari beberapa sahabat dekat. Tentang kasih sayang yang seakan berubah wujud menjadi kedholiman.
Disini yang akan saya ambil sebagai contoh adalah "kasih sayang yang terwujud dengan perpisahan" karena mungkin sebagian besar dari kita pernah mengalami hal yang demikian.
Yang perlu kita garis bawahi terlebih dahulu adalah: untuk menyampaikan kasih sayang kepada seseorang entah itu keluarga, sahabat, bahkan kekasih, manusia memliki caranya sendiri-sendiri. Nah dari sini sangat bisa dimaklumi, kalau terkadang ungkapan dari kasih sayang tidak bisa diterima bahkan difahami. Hingga ahirnya malah berbalik menjadi rasa benci yang sekan
sudah tidak bisa lagi diampuni.
Satu
contoh, terjalinlah sebuah persahabatan antara ikhwan dan seorang
akhwat. Hubungan keduanya terjalin dari ketidak sengajaan,
hingga akhirnya keduanya menemukan kecocokan dalam setiap obrolan
ataupun pembahasan tentang keagamaan dan masalah pribadi mereka.
Mungkin
keduanya seakan membenarkan, kalau mereka hawatir dibalik
persahabatannya ini suatu saat nanti bisa menimbulkan benih cinta diantara salah satu dari keduanya hingga mereka berusaha membentengi supaya hal itu tidak pernah terjadi.
Saya sendiri juga tidak tahu apa sebenarnya yang mereka berdua rasakan. Hingga ahirnya tibalah masa menguji persahabatan mereka.
Dengan satu alasan yang tidak saya jelaskan disini (mungkin suatu saat
nanti akan saya susun menjadi cerita pendek), entah apa yang sedang sang
ikhwan tadi rasakan karena apa yang menimpa pada dirinya sudah membuat seolah ia harus mengambil keputusan yang tidak pernah ia pertimbangkan terlebih dahulu, mungkin ia tidak pernah berfikir, kalau keputusannya akan membuat sahabatnya tidak pernah bisa memaafkan kekhilafannya.
Tapi yang pasti, ia melakukan tindakan bodoh (memutuskan persahabatan yang tidak memberi tahu alasannya terlebih dahulu) karena
sebagai tanda sayangnya dia kepada sang akhwat. Karena ikhwan tadi
terlalu hawatir, dengan hal buruk yang akan menimpa sahabatnya kalau
saat itu juga (saat ikhwan memutuskan memutuskan persahabatan) masih dekat dengan sahabat perempuannya, seperti kejadian-kejadian aneh yang sering ia alami sebelumnya.
Hingga akhirnya terputuslah tali persahabatan keduanya.
Contoh
diatas merupakan salah satu bukti, bahwa kasih sayang tidak selamanya
berwujud hal yang menyenangkan. Yang ada malah kekecewaan bahkan menjadi kebencian yang tidak pernah termaafkan.
Tapi
bagaimanapun juga, kasih sayang tetaplah kasih sayang. Meskipun ia
berwujud pada hal yang buruk sekalipun, karena kita tidak akan pernah mampu mengunggkap secara sempurna hikmah apa yang terkandung didalamnya.
Bersyukurlah kepada mereka yang masih menyayangi kita karena Allah bukan kerena selainNya
Bersyukurlah kepada mereka yang ihlas menyayangi kita hingga bersedia mengorbankan kebahagiaan mereka buat kita
Bersyukurlah kepada mereka yang pernah menyayangi kita karena setidaknya kita pernah merasakan meskipun sebentar
Bersyukurlah kepada meraka karena kasih sayangnya sudah membuat kita semakin bisa berfikir dewasa
Dan, bersyukurlah kepada mereka yang membenci kita karena rasa cintanya pada Sang Pencipta
0 Tanggapan:
Posting Komentar
Mohon Di Isi